Konfigurasi wireless access point

Konfigurasi Wireless Access Point
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..

Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.

Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. dsb
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
Upgade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
1. Access Point (fungsi default)
2. Client Bridge Mode
3. Repeater Mode
AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
1. Pengelolaan user
2. Pengelolaan akses
3. Proxy dan Firewall
4. Pengelolaan authentifikasi
5. Mencatat log/history akses
6. Menyediakan fitur billing
Adakah pembaca yang telah melakukan/memasang aplikasi terpadu open source untuk Linux untuk kebutuhan seperti ini? jika ada, ditunggu komentarnya.

ini adalah cara share koneksi internet kabel dengan 2 LAN card pada windows XP.
ada 4 langkah
1. Jaringan default dari kabel ISP
2. Setting windows agar bisa share koneksi
3. Setting IP pada tiap LAN card
4. Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
Jaringan default dari kabel ISP
ISP via tv kabel -> cable modem -> LAN card komputer pertama. pastikan internetnya sudah hidup dan sudah bisa browsing.

Setting windows agar bisa share koneksi
Start -> Programs -> accessories -> Communications -> Network Setup Wizard
Next sampai muncul windows berikut.

pilih sesuai petunjuk pada gambar

defaultnya adalah LAN card yang konek ke internet. tinggal next saja sampai selesai. kalau minta di save ke disket di tolak jawab NO dan finish.
pastikan Internet Connection Sharing pada LAN properties pada komputer pertama yang terhubung ke cable modem terpilih.
cek “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”

Setting IP pada tiap LAN card
Setting LAN card yang ke internet (komputer 1) – default dari teknisinya.
- Obtain an iP address automaticaly
- Obtain DNS Server Address Automatically
Setting LAN card yang menuju Komputer Lain (komputer 1) :
IP Address : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : Kosongin aja
DNS : Kosongin aja
Setting LAN card pada Komputer Lain (komputer 2,3,4,5,dsb):
IP Address : 192.168.0.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.0.5
Prefered DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Alternate DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
sambungkan LAN card antara komputer 1 dan komputer 2 dengan menggunakan kabel cross. silakan browsing.
tambahan :
bagi yang tidak tau cara setting IP
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
Klik kanan -> Properties (pada Local Area Connection)
pada Tab -> general
cari This connection use the following items -> Internet Protocol [TCP/IP]
klik properties -> pada tab general pilih obtain an iP address automaticaly
ini setting yang DHCP, untuk yang statik pilih Use this following IP address.

bagi yang tidak tau cara liat DNS
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
klik kiri 2x pada LAN card yang konek ke internet
pada Tab -> SUpport
ada tombol detail, disana ada yang namanya DNS servers, itulah DNS dynamic yang diberikan oleh ISP anda.
note:
1. gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc ke 2.
2. gunakan kabel straight untuk menghubungkan cable modem dan lan card pc1
ringkasan :
1. pastikan koneksi internet dari ISP sudah jalan.
2. share koneksi pada LAN card pertama. (liat pada bagian Setting windows agar bisa share koneksi)
3. setting IP, subnet mask, gateway dan dns pada tiap LAN card.
4. selamat internet anda sudah di share.
5. jangan lupa gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc2

Permasalahan pada jaringan komputer


Masalah Jaringan

Masalah Jaringan bisa menyebabkan gangguan pada aplikasi jaringan dan gangguan pada kesinambungan bisnis. Skala dari gangguan ini bisa bervariasi tergantung dari sumber gangguan dan dampak yang ditimbulkannya pada jaringan infrastructure anda. Masalah jaringan bisa menyebabkan downtime (hayo apa nich bahasanya…?) dan downtime ini bisa bervariasi tergantung seberapa bagus anda merencanakan contingensi planning. Manajemen yang bagus pada dokumentasi system jaringan anda dapat membantu anda meminimalkan downtime dan memudahkan anda dalam troubleshooting masalah jaringan anda.

Ada banyak jenis masalah jaringan yang dapat menyebabkan gangguan pada sebuah komputer, gangguan jaringan local, sampai gangguan pada koneksi jaringan global bisnis dalam corporate anda.

Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan

Yang ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel jaringan yang bisa mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam jaringan karena putusnya kabel patch anda karena digigit tikus; masalah jaringan yang berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar switch (uplink cable); atau bahkan berdampak pada sebagian besar komputer dalam jaringan lan anda karena kegagalan backbone cable.

Masalah jaringan yang berdampak pada sebuah komputer saja mungkin bukan masalah besar kecuali itu komputer sang jendral or sang direktur anda. Tapi masalah jaringan yang berdampak pada jaringan lan anda secara keseluruhan atau bahkan berdampak secara global dalam bisinis corporate anda bisa membuat keringat dingin anda keluar deras. Dalam system infrastruktur jaringan yang berskala besar, system redundansi haruslah diterapkan. Sehingga kalau terjadi kegagalan dalam satu jalur jaringan tidak akan menyebabkan kegagalan jaringan dalam waktu yang lama. Dalam jaringan multi switch yang kompleks maka Spanning Tree Protocol (STP) haruslah di enable dan di tuning secara manual. STP adalah suatu service yang memungkinkan jaringan switch-2 dan bridge-2 LAN anda terkoneksi satu sama lain secara redundant dengan suatu mekanisme yang bisa mencegah bridging loops. Bridging loop itu paket data yang berputar-putar dalam jaringan nyari alamat sampai kecapekan dan akhirnya koid. Bridging loop ini bisa menyebabkan trafik jaringan anda macet atau disebut broadcast storm.

Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan

Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena kegagalan switch; atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.

Terus bagaimana kalau kegagalan jaringan itu akibat kerusakan pada switch? Design anda mengenai redundansi jaringan akan sangat membantu dalam menyelamatkan kegagalan jaringan anda. Kebutuhan load balancing dan redundansi haruslah dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan penggunaan link redundansi; piranti router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis. Tujuan dari system redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan dimana tidak ada satupun titik rawan kegagalan.


Mari kita perhatikan pada gambar diatas tentang system redundansi.

Redundansi switch; jika terjadi masalah dikarenakan kegagalan pada switch A, Switch B masih bisa berfungsi untuk mensuplay link kepada server dan juga ke dua distribusi switch dan link ke WAN. Jenis masalah jaringan ini tidak akan mempengarui system server down.

Redundansi router akan membuat backup link WAN saat terjadi masalah pada salah satu router. Misal salah satu router yang menghubungkan jaringan frame relay anda ke kantor lainnya, maka masih ada backup link di router satunya.

Redundansi link – akan membackup link jika ada masalah jaringan dengan terputusnya link ke server atau ke switch.

Kita bisa mengaplikasikan system redundansi ini pada model scenario sebelumnya yang menghubungkan kedua kantor Mining dan HRD dengan menarik dua kabel UTP Cat5e bawah tanah sebagai link redundansi. Pastikan bahwa kedua kabel redundansi ini tidak terhubung kepada switch yang sama, karena kalau terjadi kegagalan pada switch maka akan percuma juga.

Masalah jaringan karena kegagalan system

Walaupun kegagalan system bukanlah akibat dari kegagalan infrastruktur jaringan, tetap saja user anda akan menelpon anda dengan pertanyaan seperti berikut: “halo Agus…apa ada masalah jaringan? Saya tidak bisa mengakses email saya … atau saya tidak bisa akses internet …atau bahkan pertanyaan dari seorang operator radio “halo Agus …saya kok gak bisa akses foldernya Presdir yach …kenapa?”

Kegagalan system bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan system Directory Services anda sehingga clients tidak bisa logon ke jaringan.Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama pada system DNS anda.

Masalah jaringan karena ledakan virus

Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan tetapi system jaringan anda akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang system server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari system jaringan anda akan menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan system anda harus kebal sekali.

Segala macam masalah jaringan, anda sebagai network dan system administrator haruslah bisa menyelesaikan masalah. Tidak perduli apakah masalah tersebut merupakan kegagalan piranti jaringan anda; atau masalah system komputer anda; ataupun intruder yang menyerang system infrastructure system anda. Suatu design jaringan redundansi yang bagus dan system manajemen yang bagus merupakan suatu keharusan dalam skala jaringan yang bersifat luas dan kompleks.


Operator Dalam PHP

Operator adalah suatu simbol yang digunakan dalam suatu proses seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain-lain. Berikut adalah berbagai jenis dari operator

Operator pengerjaan (assigment operator)

Operator ini berupa tanda sama dengan "=", operator pengerjaan berfungsi untuk memberikan nilai pada suatu variabel

contohnya

$angka=5;

?>

maka variabel $angka di atas bernilai 5

Operator Aritmatika (arithmatic operators)

merupakan operator yang sering digunakan dalam proses penjumlahan, perkalian dan lain-lain. Pada tabel di bawah ini terdapat operator inkremen dan dekrement , operator inkrement berfungsi untuk meningkatkan nilai sebanyak satu sedangkan operator dekremen berfungsi untuk menurunkan nilai sebanyak 1.

Operator Perbandingan ( Comparison Operators)

Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai dan menghasilkan nilai true (benar) atau false (salah)

Operator Logika (Logical Operator)

Operator logika ada tiga yaitu && (dan), || (atau), dan ! (tidak). Operator logika juga digunakan untuk membandingkan dua kondisi. Operator && akan menghasilkan nilai true jika kedua kondisi yang dibandingkan bernilai benar selain itu akan menghasilkan nilai salah. Operator || akan menghasilkan nilai benar jika salah satu dari kedua kondisi yang dibandingkan bernilai benar.

Pengkabelan Jaringan Komputer

Dalam dunia networking, dikenal beberapa jenis kabel yang sering digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.










Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).


Coaxial Cabl
Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”), banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Twisted Pair
Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah modul Rregistered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Hal yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa, kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat. Dan RJ-45 dengan arah menghadap kedepan. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A, 568B atau 258A. Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan, kabel mana harus pergi ke pin yang mana.



Gambar 2.Twisted Pair

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekwensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Untuk urutan kabel diatas adalah standar yg digunakan secara umum; tapi kita bisa juga melakukan pengurutan kabel sesuai dengan keinginan kita; tentu saja konsekuensi-nya jika terjadi permasalahan yg terjadi pada jaringan akan menyulitkan kita, karena kita membuat standar pengkabelan tersendiri.

Standar 568A (Standar ini juga sesuai dengan standar Northern Telecom pada ISDN.)
Standar yg biasa digunakan untuk koneksi PC to Hub / Switch.
EIA/TIA 568B

Kemudian Standar untuk koneksi PC to PC dan PC to Hub, mengenal adanya Straight Cable dan Cross Cable.
Straight Cable
Biasanya digunakan untuk koneksi PC to PC, standar yg digunakan adalah TIA568A, dimana kedua ujungnya menggunakan model seperti gambar 3.

Cross Cable
Sedangkan Cross Cable digunakan untuk koneksi PC to PC. Satu ujungnya memiliki urutan standar T568A dan ujung yang satunya menggunakan standar T568B.

Gambar dibawah ini mungkin lebih bisa menjelaskan perbedaan antara cross link dengan straight link connection

Peralatan yg diperlukan untuk pengkabelan
1. Konektor

Left to right, RJ connectors: an eight-pin 8P8C plug (used for RJ49, RJ61 and others, but often called "RJ45" because of its outward semblance to the true RJ45), six-pin RJ25 plug, four-pin RJ14 plug (often also used instead of two-pin RJ11), and a four-pin handset plug (also popularly, though incorrectly, called "RJ22", "RJ10", or "RJ9"). The middle two can be plugged into the same standard six-pin jack, pictured.

Karena yg kita bicarakan adalah membangun jaringan untuk komputer, maka yg paling banyak digunakan konektor
RJ45 (keterangan lengkap mengenai RJ 45 di http://en.wikipedia.org/wiki/RJ-45

2. Tang Crimping (Crimpper)

Tang crimping (crimpper ato crimp tool) digunakan untuk menjepitkan kabel di konektor RJ 45.

3. Lan Cable Tester

Gambar diatas adalah salah satu alat yg digunakan untuk memeriksa kondisi kabel jaringan yang telah dipasang (di-crimp
Terdapat urutan2 lampu dengan kondisi yg menunjukkan situasi yg berbeda; jika menggunakan kabel straight (568A) maka lampu 1-8 akan berurutan menyala, sedangkan untuk CrossLink connection maka akan menunjukkan urutan2 yg berbeda sesuai dengan urutan kabel-nya.

SUBNETTING PADA IP KOMPUTER

IP Addressing & Subnetting

1. Pendahuluan
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, IP address terdiri dari dua bagian, yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifikasi host dalam satu network. Host ID bersifat unik untuk satu network. Untuk lebih mengefesienkan alokasi IP address yang kita peroleh, kita menggunakan subnetting. Subnetting adalah proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Untuk menentukan batas network ID dan host ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask.
Biasanya kita membentuk subnet dengan mengalokasikan IP address sama rata untuk setiap subnet. Namun hal ini hanya cocok kalau alokasi IP yang kita peroleh cukup besar atau kita menggunakan IP privat. Untuk mengatasi hal itu dapat digunakan VLSM (Variable Length Subnet Mask) yakni pengalokasian IP dengan subnet yang besanya berbeda-beda sehingga alokasi IP dapat menjadi lebih efisien.

2.2 Pengalokasian IP Address
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx.
Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat).
Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar.

Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A
IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B
IP address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X dsb.

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin. Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.
Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.
Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).
Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host. Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 2-4 berikut :

Studi Kasus :
Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider) 167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner).
Jika jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat alokasi IP asli)
Subnet yang harus dibuat
Network address
Broadcast address

Penyelesaian :
1.Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000
atau 255.255.255.240.
2.Terdapat network address sbb :
167.205.9.10000000
167.205.9.10010000
167.205.9.10100000
167.205.9.10110000
3.Terdapat broadcast address sbb:
167.205.9.10001111 = 167.205.9.143
167.205.9.10011111 = 167.205.9.159
167.205.9.10101111 = 167.205.9.175
167.205.9.10111111 = 167.205.9.191

Pengenalan IP Adress

apa itu IP Address ?

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan. Sampai saat ini IP address sudah mencapai versi IPv6 yang dituliskan sebagai enam kelompok dan yang sebelumnya adalah IPv4 yang dituliskan sebagai empat kelompok.

penulisan IP address seperti berikut 193.160.5.1.

Network ID Host ID
193 160 5 1




IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP Address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah

Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113

Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92

Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

Macam Macam Topologi Jaringan


-TOPOLOGI BUS

Pada topologi Bus, kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan

Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

















-TOPOLOGI MESH

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.











-TOPOLOGI TREE


Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.







-TOPOLOGI LINE


Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.


MOTHERBOARD IDAMAN

Motherboard merupakan tempat untuk meletakkan beberapa perlengkapan yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, seperti RAM, Processor dan banyak yang lainnya.

Kali ini saya akan menulis tentang tipe motherboard yang sangat saya sukai. Motherboard ini merupakan motherboard Gigabyte jenis X58A-UD9. Keunggulan motherboard ini adalah DualBIOS, yang memungkinkan untuk perlindungan BIOS cadangan. Hybrid Silent-Pipe 2 desain untuk konduktansi panas di chipset dan VRM sehingga kipas tidak diperlukan (konektor disediakan untuk air pendingin) , dan kontrol hardware IC untuk kontrol presisi tegangan. Kegemaran Gigabyte untuk fase jumlah tinggi juga ada dalam bentuk fase ‘24 ‘VRM (kemampuannya saat ini tidak diketahui)

hardware dan tools jaringan


Komputer
Server adalah suatu komputer yang menjadi pengelola dan pusat
bagi komputer lainnya. Karena berfungsi sebagai pusat, minimal
sebuah server harus mempunyai beberapa karakter yang lebih
dibandingkan dengan komputer yang terhubung kedalam suatu
jaringan.





Network Interface Cards (NIC) dan Ethernet Card/Kartu Jaringan

Kartu Jaringan merupakan perangkat yang menyediakan media
untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan kartu jaringan
adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot
ekspansi di dalam komputer. Kartu Jaringan umumnya telah
menyediakan port koneksi untuk kabel koaksial ataupun kabel twisted
pair.


HUB

Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau
perangkat lain
*Metode HUB Bekerja dengan metode broadcast,
sehingga semua port yang ada akan
dikirim sinyalnya
*Kecepatan Domain collision
Kurang Sering terjadi


SWITCH

Switch merupakan sebuah konsentrator sama dengan
HUB
*metode
Bekerja dengan metode mengakses tabel MAC Address,
jadi kalau sinyal berasal dari port
satu ke port lainnya, tidak akan di
broadcast ke port yang tidak
dituju

Repeaters

Alat ini berfungsi untuk menguatkan sinyal. Contoh yang paling
mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi star dengan
menggunakan kabel unshielded twisted pair. Oleh karena panjang
maksimal untuk sebuah kabel unshielded twisted pair adalah 100
meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah
sebuah repeater pada jaringan tersebut. Dalam jaringan LAN, Hub dan
Switch dapat berfungsi juga sebagai Repeater.

Bridges / Jembatan

Bridges merupakan perangkat yang membagi satu buah jaringan
kedalam dua buah jaringan. Ini digunakan untuk mendapatkan jaringan
yang efisien, karena pertumbuhan jaringan yang sangat cepat sehingga
diperlukan suatu jembatan.



Routers

Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan
yang lain. Hampir sama dengan Bridges namun agak sedikit lebih
pintar, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan
sebuah pesan berdasakan alamat tujuan dan alamat asal. Sementara
Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masingmasing
sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges dan
router lainnya.
Jadi dapat dirangkum bahwa Router
mempunyai fungsi mengatur jalur sinyal secara efisien, mengatur pesan
diantara dua buah protocol, mengatur pesan diantara topologi jaringan
linear Bus dan Bintang (star), dan mengatur pesan yang melewati
Kabel fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair.

Tipe Tipe jaringan

Tipe jaringan komputer dibedakan menjadi 2 yaitu :

  • Jaringan Peer to Peer atau Point to Point
  • Jaringan Client-Server
1.Jaringan Peer to Peer

Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.

Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.

2.Jaringan Client-Server

Sesuai namanya, jaringan komputer tipe ini memerlukan sebuah (atau lebih) komputer yang difungsikan sebagai pusat pelayanan dalam jaringanyang disebut Server. Komputer-komputer lain disebut Client atau Workstation. Sesuai sebutannya, komputer Server bertugas melayani semua kebutuhan komuter lain yang ada dalam jaringan. Semua fungsi jaringan dikendalikan dan diatur oleh komputer Server, termasuk masalah keamanan jaringan seperti hak akses data, waktu akses, sumber daya dan sebagainya.


Jenis-Jenis Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesinmesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Definisi Jaringan Komputer

Definisi Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network)

Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH JARINGAN KOMPUTER

Latar belakang dan sejarah jaringan

Pada tahun 1940-an di amerika ada sebuah penelitian ygingin memanfaakan sebuah perangkat computer secara bersama-sama.di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar,sampai tercipta nya super komputer, karna mahal nya harga perangkatkomputer maka ada tuntutan sebuah komputer ,mesti melayani beberapa terminal .dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses, berdasarkan waktu yg dikenal dengan nama TSS (TIME SHARING SYSTEM). Bentuk pertama akali jaringan (NETWORK), komputer di apalikasikan pada system TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke hostsebuah komputer…

Gambar time sharing system :




Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.


Gambar distribusing processing :



Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network)


JENIS JENIS JARINGAN :

1.LOCAL AREA NETWORK (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet,Token Ring dan FDDI.

CONTOH GAMBAR :

2. METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
CONTOH GAMBAR :



3.WIDE AREA NETWORK

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputerkomputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
CONTOH GAMBAR :



4. INTRANET

Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya

5.INTERNET
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet
DAN ADAPULA JARINGAN YG LAIN YAITU :

1.STORAGE AREA NETWORK

SAN merupakan jaringan yang memiliki high-performance dan digunakan untuk komunikasi data antara server dan storage resoures.
CONTOH GAMBAR :




2.VIRTUAL PRIVATE NETWORK

VPN merupakan private yang dibangun dan dihubungkan didalam atau melalui public network seperti global Internet. Dengan VPN, akses data ke jaringan pusat perusahaan dapat melalui internet dengan cara membangun secure tunnel antara computer Client dan VPN router di jaringan pusat perusahaan
CONTOH GAMBAR :

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

1.1. PERANGKAT KERAS JARINGAN
Terdapat berbagai perangkat jaringan untuk membangun sebuah jaringan
komputer, perangkat-perangkat tersebut adalah :
a. Terminal
Terdapat lima jenis terminal dan keyboard adalah terminal yang umum dan paling
populer.
1. Terminal Keyboard adalah terminal input yang sangat populer diantara
pemakai komputer. User dapat menggunakan keyboard mengentri data,
memberikan intruksi tertentu untuk menerbitkan laporan dsb.
2. Terminal Telephone Tombol : komputer juga dapat dilengkapi dengan alat
respon audio. Dapat mengirimkan pesan yang dapat didengar oleh pemakai di
telephone tombol. Penekanan tombol digunakan untuk mengirimkan data dan
intruksi ke komputer.
3. Terminal Titik penjualan (point of sale) Kita juga dapat melihat bagaimana
pembaca charakter optik digunakan pada pasar swalayan. Terminal ini
menyediakan cara memasukan data transaksi ke dalam database pada saat
penjuala (point of sale). Karena alasan tersebut terminal ini dinamakan
terminal Point of sale (POS)
4. Terminal Pengumpul Data. Suatu jenis khusus terminal dirancang untuk
digunakan oleh pekerja pabrik. Alat yang dikenal sebagai terminal
pengumpul data (data collection terminal) digunakan untuk mengumpulkan
data, menjelasakan kehadiran dan kinerja k erja pegawai. Alat OCR digunakan
untuk membaca charakter dan dokument yang menyertai pekerjaan yang
berjalan di dalam pabrik.
5. Terminal khusus yaitu terminal yang dirancang khusus untuk keperlua
tertentu seperti cash register yang dilengkapi dengan tombol -tombol khusus.
Satu tombol untuk satu jenis penjual.

b. NIC (Network Interface Card)
Kartu jaringan atau Lan card dipasang setiap komputer yang akan
dihubungkan ke suatu jaringan computer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan
yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu
jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps,
harus disesuaikan dengan t ipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan,
jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga
mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi
dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onbo ard system
artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu dipasang Lan Card
Gambar 1.1. NIC
Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah
banyak komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board.
Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu
jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk
tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.
c. Hub atau Concentrator
Hub adalah perangkat jaringan yang ter diri dari banyak port untuk
menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling
terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk
menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan
dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up -link.
Gambar 1.2. Hub atau Concentrator
Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai
kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau

Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk
jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung
pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang
mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan
dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
d. Konektor UTP (RJ-45)
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ -45 atau sejenis
jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih
banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan
peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat
meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP.
Gambar 1.3. Konektor UTP (RJ 45)
e. Kabel UTP
Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jarin gan network, namun
yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini
adalah kabel UTP.
Gambar 1.4. UTP
f. Bridge
Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai
protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga
dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh
jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan
coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan
mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan

diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi
menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
g. Switch
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar
yang digunakan pada switch, yaitu cut -through dan store and forward. Switch cut -
through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen
tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch
ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan
dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan
switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak
mengganggu jaringan.
Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan
memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada
penggunaan Hub.
Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak memiliki
fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua
komputer (broadcast). Sementara Switch memiliki fasilitas routing sehingga
informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.
h. Cluster Control Unit
Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang
dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan
beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui
jaringan yang bebeda. Cluster Con trol Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan
kesalahan dan pengubahan kode.
i. Multiplexer
Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama,
multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat
yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak.
Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi
jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur.

Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul
sofware yang benar didalam host.
j. Front-end Processor
Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk
dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis
apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini kh usus
yang berfungsi sebagai front -end processor dan sebuah mainframe yang menjadi
host.

Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan
mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front -
end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima
pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.
Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif
lambat (dalam banyak kasus bit -bit ditransmisikan secara serial) kecepatan
tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat
(beberapa bit ditransmisikan secara paralel).
Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan
mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan
host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan
(mungkin sedangan digunakan atau rusak) front -end processor dapat menyimpan
pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti.
Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store an d forward).
k. Host
Host mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan . Pesan -pesan yang
masuk ditangani dengan cara yang sama dengan data yang di terima dari unit unit
jenis apapun. Setelah pemrosesan pesan dapat ditransmisikan kembali ke front -
end processor untuk routing.
l. Router
Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat
menentukan path data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi
pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi
dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada

lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge
mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router
berikutnya ditempatkan. Ia dapat diguna kan untuk menghubungkan jaringan yang
menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.
Gambar 1.5. Cisco Router
Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi
paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat ha nya
melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
m. Brouter
Brouter adalah yang menggabungkan teknologi bridge dan router. Bahkan
secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada
kenyataannya ia lebih rumit dar i pada apa yang disebut router multiprotokol yang
sebenarnya.
n. Gateway
Gateway dilengkapi dengan lapisan 6 atau 7 yang mendukung susunan
protokol OSI. Ia adalah metode penyambungan jaringan ke jaringan dan jaringan
ke host yang paling canggih. Gateway dapat digunakan untuk menghubungkan
jaringan yang mempunyai arsitektur berbeda misalnya PC berdasarkan Novell
dengan jaringan SNA atau Ethernet
o. Modem
Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol
digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan
modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan
tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya
kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.
ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan
tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan
ethernet switch serta router. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda
dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan tele phon sehingga saluran

telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan
transmisi data melelalui modem ADSL.
p. Radio
Transmisi data juga dilakukan melalui frekwensi radio seperti yang
digunalan pada jaringan perbankan, Travel, warnet. Per alatan ini masih dikuasai
perusahaan penyedia layanan public (provider) seperti PT Lintas Artha, Indosat,
Telkomsel. Fren.

1.2. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan komputer adalah penggambaran secara fisik suatu jaringan
komputer. Dalam jaringan komputer beberapa workstation yang dipasang akan
terhubung ke komputer lain dengan menggunakan media transmisi. Oleh karena
itu topologi dalam jaringan komputer adalah penggambaran secara fisik
bagaimana suatu jaringan komputer dikonstruksi. Adapun topologi jaringan
komputer dasar adalah Linear Bus Topology, Ring Topology dan Star Topology.
1.Linear Bus Topology
Topologi jaringan ini paling sederhana dibandingkan dengan topologi -topologi
yang lain. Topologi ini hanya memerlukan kabel yang relatif pendek dan susunan
pengkabelannya juga sangat sederhana. Selain itu juga mudah dikembangkan.
Jaringan ini pada dasarnya terdiri dari beberapa bus yang dipasang pada kabel
secara bersama-sama. Jaringan dengan topologi ini apabila terjadi kerusakan akan
sulit di diagnosa. Selain itu bus akan memikul beban penuh apabila lalu lintas
jaringan sangat padat.
Gambar 1.6. Bus Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
2.Ring Topology
Topologi ini menggunakan teknik yang berbentuk cincin (ring). Jadi seperti
lingkaran tanpa ujung, sebagaimana layaknya cincin. Dengan topologi ini

workstation dan server dihubungkan dengan bentuk lingkaran (cincin) pada satu
media transmisi. Pemakaian kabel dalam topologi ini juga relatif pendek, dengan
demikian biayanyapun akan mur ah. Sama seperti Linear Bus Topologi, apabila
dalam jaringan ini terjadi kerusakan maka akan sulit di diagnosa.
Gambar 1.7 Ring Topology
3. Star Topology
Topologi ini sering disebut topologi bintang karena topologi ini memiliki suatu
simpul pusat. Dari simpul pusat yang berupa concentrator inilah server, node,
ataupun workstation dihubungkan. Penghubung ke semua piranti tersebut
dilakukan dengan media transmisi kabel. Susunan kabel juga relatif mudah untuk
dimodifikasi. Namun dengan sistem ini kabel yang d iperlukan relatif lebih besar
dibanding topologi-topologi yang lain sehingga investasinya akan lebih mahal.
Juga masih diperlukan sebuah concentrator sebagai simpul pusat. Salah satu
kerugian Star Topology adalah apabila concentrator rusak, maka jaringan a kan
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Gambar 1.8. Star Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
4.Tree Topology
Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa
sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas.
Misalnya saja ada yang menyebut tree topology, dimana sebenarnya topologi ini
merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.

Gambar 1.9 Tree Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
Tabel 1.1. Jenis Jaringan, Jenis kabel dan Jenis Protocol yang biasanya digunakan
1.3. IP Address
IP address memiliki 32 bit angka yang merupakan logical address. IP address
bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki
IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer atau router dapat memiliki lebih
dari IP address. Setiap alamat IP memiliki makna netID dan hostID. Netid adalah
pada bit-bit terkiri dan hostid adalah bit -bit selain netid (terkanan).
Notasi Desimal
Untuk membuat pembacaan lebih mudah alamat internet yang merupakan logical
address ini maka dibuatlah dalam bentuk desimal di mana setiap 8 bit diwakili
satu bilangan desimal. Masing-masing angka desimal ini dipisa hkan oleh tanda
titik (Gambar 1.10).

Gambar 1.10. Alamat Internet
Notasi Desimal
Untuk mempermudah pembacaan, 32 bit alamat internet direpresenatsikan dengan
notasi desimal
Gambar 1.11. Notasi Desimal
Kelas
Dalam IP address ada 5 peng-kelas-an yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D
dan kelas E. Semua itu didisain untuk kebutuhan jenis -jenis organisasi.
Gambar 1.12. Kelas-kelas Alamat Internet

Kelas A
Dalam kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah netid . Di mana bit yang tertinggal
pada netid kelas A ini adalah nol (0) semua. Secara teori, kelas A ini memiliki 27
jaringan atau 128 jaringan yang tersedia. Secara aktual hanya ada 126 jaringan
yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan te rtentu. Dalam
kelas A, 24 bit digunakan sebagai hostid. Jadi secara teori pula setiap netid
memiliki 224 host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk mendisain
organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya.
Kelas B
Dalam kelas B, 2 oktet digunakan sebagai netid dan 2 oktet sisanya untuk hostid.
Secara teori pula, kelas B memiliki 214 netid atau 16.384 jaringan. Sedangkan
banyaknya host setiap jaringan adalah 216 host atau 65.536 host/router.
Dikarenakan ada 2 alamat yang akan di gunakan untuk tujuan khusus, maka hostid
yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534. Kelas B ini cocok untuk mendisain
organisasi komputer dalam jumlah menengah.
Kelas C
Dalam kelas C, 3 oktet sudah dimiliki untuk netid dan hanya 1 oktet untuk hostid.
Sehingga secara teori banyaknya jaringan yang bisa dibentuk oleh kelas C ini
adalah 221 atau terdapat 2.097.152 jaringan. Sedangkan banyaknya host/router di
setiap jaringan adalah 28 host/router atau setara dengan 256 host. Juga
dikarenakan penggunaan 2 host id untuk tujuan khusus maka hostid yang tersedia
efektif adalah sebanyak 254 host atau router.
Kelas D
Khusu kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi
dibahas mengenai netid dan hostid.
Kelas E
Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset.
Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.

Gambar 1.13. Kelas-kelas menggunakan desimal
Alamat Khusus
Beberapa bagian alamat dalam kelas A, B dan C digunakan untuk lamat khusus
(lihat tabel 1.2).
Tabel 1.2. Alamat-alamat khusus
Network Address (alamat jaringan)
Dalam kelas A, B dan C sebuah alamat dengan hostid yang bernilai 0 semua tidak
diperuntukkan kepada host manapun. Alamat demikian dicadangkan untuk
mendefinisikan alamat jaringan. Namun patut diingat bahwa netid berbeda dengan
alamat jaringan (network address). Karena netid adalah bagian dari IP address,
sedangkan network address adalah sebuah alamat di mana hostid nya di set 0
semua. Tamabahan juga, alamat jaringan atau network address ini tidak dapat
digunakan sebagai alamat asal dan tujuan dalam sebuah paket IP.
Direct Broadcast Address
Dalam kelas A, B dan C, jika hostid semuanya di -set 1, alamat tersebut disebut
sebagai direct broadcast address . Alamat ini digunakan router untuk mengirim

sebuah paket ke seluruh host dalam jaringan tertentu/khusus, sehingga seluruh
host pada jaringan tertentu tersebut menerima paket dengan alamat ini.
Limited Broadcast Address
Dalam kelas A, B dan C, sebuah alamat dengan semua di set 1 baik netid maupun
hosted digunakan untuk menentukan apakah broadcast address dalam
jaringannya.
Host ini ada di dalam jaringannya
Jika semua IP di-set 0 semua, berarti host ini pada jaringannya. Teknik ini
digunakan oleh sebuah host yang baru melakukan bootstrap dan inisialisas i karena
host tidak tahu alamat IP nya. Alamat IP ini hanya dapat digunakan sebagai
alamat asal (source address).
Specific Host dalam jaringannya
Alamat IP dengan netid yang 0 semua berarti sebuah host yg spesifik dalam
jaringannya. Alamat ini digunakan ol eh sebuah host untuk mengirim pesan ke
host lain dalam jaringan yang sama. Catatan: alamat ini hanya digunakan untuk
alamat tujuan (destination address).
Loopback Address
Alamat IP yang dimulai dengan desimal 127 digunakan sebagai loopback address.
Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.
Gambar 1.14. Contoh Alamat Jaringan

Gambar 1.15. Contoh direct Broadcast Address
Gambar 1.16. Contoh Limited Broadcast Address
15
UNICAST, multicast dan broadcast
Alamat Unicast
Paket yang dikirim oleh satu host menuju sebuah host yang lain menggunakan
alamat unicast di mana pada paketnya terdapat alamat asal dan alamt tujuan.
Komunikasi ini juga disebut oneto-one. Alamat unicast dimiliki kelas A, B dan C
saja.

Alamat Multicast
Alamat multicast adalah komunikasi one-to-many. Paket yang dikirim oleh sebuah
host menuju kelompok tujuan ( group of destination). Alamat ini hanya ada di
kelas D.
Alamat Broadcast
Broadcast bermakna sebagai komunikasi one-to-all. Alamat broadcast ini hanya
bisa terjadi pada jaringan lokalnya saja.
jaringan private
Jika sebuah organisasi ingin membangun jaringan komputer dan tidak
membutuhkan terkoneksi pada jaringan internet, ada 3 pilihan untuk pembuatan
alamat-alamat IP nya :
1. Dapat menggunakan sebuah alamat yang unique tanpa menghubungkan ke
internet. Namun ini akan sangat menguntungkan apabila di kemudian hari berniat
untuk menghubungkan jaringan private -nya ke internet tidak akan timbul masalah
lagi. Namun nampaknya untuk kelas A dan B sudah tidak memungki nkan lagi
karena sudah dimiliki oleh organisasi yang terhubung ke internet.
2. Bisa juga menggunakan sembarang alamat IP dari kelas A, B dan C. Namun ini
akan sanagat menyulitkan apabila organisasi tersebut berniat terhubung ke
internet.
3. Pilihan 1 dan 2 masih memiliki masalah, maka otoritas pencatatan alamat
internet telah mencadangkan range alamat -alamat tertentu dari kelas A, B dan C
yang bisa digunakan oleh organisasi manapun sebagai jaringan private. Tentu
saja, di dalam internet, alamat khusus ini t idak akan dikenal dan diabaikan.
Singkat kata, alamat ini adalah unique bagi jaringan lokalnya namun tidak unique
bagi jaringan global. Lihat Tabel 1.3
16
Tabel 1.3.Alamat yang dicadangkan untuk Private
1.3.1. Subnetting dan Supernetting
subnetting
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi subnetwork yang lebih
kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada kelas A, B dan C. Bila kita
perhatikan alamat IP terdiri dari netid dan hostid. Jadi jika kita menuju suatu host
artinga kita mencari netidnya baru mencari hostidnya. Mekanisme itu melalui 2
level hierarki. Namun bila sudah mendapatkan netid dari organisasi dan ingin
membuat organisasi tersebut menjadi sub kelompok perlu dilakukan pemecahan
network dengan teknik subnetting. Dapat dilihat pada Gambar 1.17, 1.18 dan
1.19.

Gambar. Jaringan dengan 2 tingkat hirarki (tanpa subnetting)
17
Gambar 1.17. Jaringan dengan 3 tngkat hirarki (dengan subnetting)
Gambar 1.18. Alamat-alamat dalam jaringan dengan dan tanpa subnetting
Konsep hierarki ini bisa dianalogikan dengan nomor telepon, Gambar 1.19
Gambar 1.19. Konsep hirarki no telepon
18
Masking
Masking adalah suatu proses yang mengekstrak alamat jaringan fisik dari sebuah
alamat IP. Lihat Gambar 1.20
Gambar 1.20. Masking
Supernetting
Alamat-alamat kelas A dan kelas B sudah hampir terpakai semua, namun kelas C
masih memberikan ketersediaan awalaupun juga sangat terbatas. Walaupun demikian
kelas C yang setiap netid memeiliki maksimum 254 host masih tidak memuaskan
bagi kebutuhan suatu organisasi. Solusinya adalah supernetting. Contoh, suatu
organisasi membutuhkan 1.000 alamat yang diambil dari 4 alamat kelas C. Maka
organisasi tersebut dapat menggunakan lamat -alamat tersebut dalam 1 supernetwork
dalam 4 jaringan. Gambar 1.21 memeperlihatkan bagaimana 4 alamat kelas C
berkombinasi menjadi satu supernetwork
19
Gambar 1.21. Supernetwork

Supernet Mask
Supernet mask dapat dibuat untuk membentuk sebuah blok kelas C jika banyak
alamat jaringan adalah pangkat dari 2 (2, 4, 8, 16, ..). Default mask untuk kelas C
adalah 255.255.255.0, artinya ada 24 digit 1 kemudian diikuti 8 digit 0. Jika
beberapa digit 1 digantimenjadi 0, maka kita mendapatkan sebuah mask untuk
kelompok alamat kelas C. Seperti pada Gambar 1.22 terlihat bahwa proses mask
di supernetting berlawanan dengan mask di subnetting
Gambar 1.22. Supernetmask
20

1.4. KONFIGURASI JARINGAN DI LINUX
Setting Jaringan Linux pada pembahasan berikut diuraikan dalam
beberapa tahap. Dalam melakukan penyetingan jaringan ini saya akan membahas
mengenai 3 hal yaitu menyeting IP, menyetting samba, menyetting koneksi
internet. Untuk menyetting menggunakan beberapa perintah yang ada pada
console linux.
1. Setting IP
Menyetting IP bertujuan untuk menunjukkan atau memberi ID pada
computer yang akan terhubung dengan jarin gan, sehingga baik itu computer atau
computer lain dapat saling berkomunikasi.harus di ingat bahwa dalam melakukan
kita harus masuk sebagai user dengan prioritas tinggi atau administrator sering
disebut juga root “#”. Buka console atau terminal pada linux kemudian masuk
sebagai user root dengan perintah
$su root
Setelah itu dimasukan IP yang sesuai dengan jaringan yang di gunakan
#ifconfig [eternet][space][ip_anda][space][netmask][broad_cast]
#ifconfig eth0 192.168.123.2 netmask 255.255.255.0
Jika dalam jaringan yang digunakan terdapat gateway tinggal tambahkan
#route[space][add][space][default][space][ip_gateway]
#route add default gw 192.168.123.1
Jika ingin kedua perintah tersebut autorun saat menjalankan linux, tinggal
menambah kan kedua perintah diatas kedalam file pada redhat dengan
menggunakan editor text
/etc/init.d/boot.local atau /etc/rc.d/rc.local
#pico /etc/init.d/boot.local
ifconfig eth0 192.168.123.2 netmask 255.255.255.0
route add default gw 192.168.123.1
21
Dan apabila pada jaringan yang dipakai terdapat DNS Server tinggal ditambahkan
ip_DNS nya pada file /etc/resolv.conf, dapat mengedit dengan tex editor
vi , pico , dan lain lain
#pico /etc/resolv.conf
Apabila pada jaringan tidak terdapat gateway dan DNS Server maka tidak perlu
dilakukan perintah tersebut dilakukan cukup ifconfig saja. Jika error pada perintah
ifconfig maka bisa jadi Ethernet nya belum terdeteksi. Untuk mendeteksi nya
ketikkan
#lsmod[space][pipe][grep][space][ethernet]
#lsmod | grep PCI
Atau
#lsmod | grep eth
Jika terdeteksi tinggal di modprobe
#modeprobe[space][nama_ethernet]
Untuk men disable jaringan cukup dengan mengetikan
#/etc/init.d/network stop
Untuk redhat
#/etc/rc.d/network stop
2. Setting SAMBA
Sharing file di linux ini bertujuan agar kita bisa be rbagi file dengan
computer lain. Untuk sharing file kita menggunakan samba apa itu samba, samba
adalah suatu prangkat aplikasi UNIX yang menggunakan protocol SMB(server
22
message block). Pada linux dengan versi terbaru sudah tersedia perangkat samba
ini namun jika belum ada bisa didownload di :
http://sourceforge.net/project/showfiles.php?group_id=123944&package_id=...
11&release_id=318480
Untuk instalasinya paket source dengan
# tar[space][options][nama_file]
#tar –xjzvf smb-scripts-server-20050406.tar. bz2
#cd
#./configure
#make
#make install
Setelah selesai instalasi saat nya konfigurasi kita bisa mengedit file
/etc/samba/smb.conf
dengan editor text
#pico /etc/samba/smb.conf
# smb.conf is the main Samba configuration file. You find a full
commented
# version at /usr/share/doc/packages/samba/examples/smb.conf.SuSE
# Date: 2003-09-23
[global]
workgroup = Linux
os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes
encrypt passwords = yes
map to guest = Bad User
printing = CUPS
printcap name = CUPS
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
23
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = Samba_server
domain master = false
domain logons = no
local master = no
preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
[Home]
comment = Home directory
path = /home
writable = yes
browseable = yes
printable = no
Secara default seperti tampilan di atas untuk melakukan perubahan dapat
dilakukan dengan menambahkan perintah pada baris berikutnya
[nama_folder_sharing]
comment = keterangan_folder
path = letak_folder
writable = optionsnya
browseable = optionsnya
printable = optionsnya
contoh
[Musik]
comment = Multimedia
path = /home/guest/musik
writable = no
browseable = yes
printable = no
Untuk [global] merupakan setingan samba secara keseluruhan,kita dapat merubah
sedikit sesuai dengan keperluan “workgroup = Linux” nama workgroup yang
digunakan adalah linux, “ser ver string = Samba_server” pemberian mana
24
computer anda dijaringan dengan nama Samba_server. Sebagai contoh kita ubah
setingan [global]
[global]
workgroup = Aliya
os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes
encrypt passwords = yes
map to guest = Bad User
printing = CUPS
printcap name = CUPS
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = Dimaz
domain master = false
domain logons = no
local master = no
preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
Jika mau menambah file yang mau disharing tinggal tambahkan pada
baris berikutnya dengan
[nama_folder_sharing]
comment = keterangan_folder
path = letak_folder
writable = optionsnya
browseable = optionsnya
printable = optionsnya
Setelah selesai melaukan seting pada samba kini saat nya restart sambanya dengan
perintah
#/etc/init.d/smb restart
Untuk redhat
25
#/etc/rc.d/smb.local restart
Untuk men disable samba cukup mengganti “restart” dengan “st op”. Untuk
mengetes apakah samba sudah berjalan coba kita buka broser kita,dalam hal ini
dapat menggunakan Konqueror bawaan KDE. pada Konqueror cukup ketikan
“smb://ip_komputer”
Gambar 1.23. Tampilan tes SAMBA
Sedangkan untuk melihat work group yang lai n cukup ketikan “smb:/”
Gambar 1.24. Tampilan untuk melihat workgroup lain
Pada saat membuka computer kita samba meminta autentifikasi ini dapat
dihilangkan dengan menambah 2 bari test pada [global] yaitu
guest ok = yes
guest only = yes
sehingga menjadi
[global]
workgroup = Aliya
os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes
encrypt passwords = yes
map to guest = Bad User
26
printing = CUPS
printcap name = CUPS
guest ok = yes
guest only = yes
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODEL AY
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = Dimaz
domain master = false
domain logons = no
local master = no
preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
Jika tetap mau menggunakan kode auten tifikasi maka harus mengeset nya terlebih
dahulu dengan perintah
#smbpasswd[space][option][space][nama_user_dikomputer_anda]
3. Koneksi internet
Pada tahap ini dilakukan seting pada koneksi internet, pada pembahasaan
makalah ini menggunakan vpn. Jika pada linux yang anda gunakan belum punya
vpn maka bisa download
http://students.stttelkom.ac.id/linux/tgz/vpn.tgz
tinggal di extract dan di install
#tar –xzvf vpn.tgz
#cd vpn
#./runme.sh
Setelah selesai instalasi maka kita edit file /etc/ppp/chap_secret d an
/etc/conf.d/ifcfgpptp0 dengan text editor
27
#pico /etc/ppp/chap_secret
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
Tinggal tambahkan pada baris berikutnya sesuai kolom : client = id_user , server
=
ip_server_vpn , secret = password , IP addresses = ip_kita ,sehingga menjadi
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
113040015 10.14.203.5 kerenlah 192.168.123.2
Pada /etc/conf.d/ifcfg-pptp0 tinggal di edit
#pico /etc/contab/ifup
PEERDNS="no"
DEVICE="pptp0"
ONBOOT="no"
USERCTL="yes"
PERSIST="no"
DEBUG="no"
DEFROUTE="no"
PPPOPTIONS=""
MRU=""
MTU=""
IDLETIMEOUT=""
VPN_HOST="IP_server_vpn"
VPN_USER="id_user"
Sehingga menjadi
PEERDNS="no"
DEVICE="pptp0"
ONBOOT="no"
USERCTL="yes"
PERSIST="no"
DEBUG="no"
DEFROUTE="no"
PPPOPTIONS=""
MRU=""
28
MTU=""
IDLETIMEOUT=""
VPN_HOST="10.14.203.5"
VPN_USER="11040015"
Untuk menjalankan vpn anda harus masuk sebagai root dengan menjalankan
perintah
#ifup-pptp
Untuk menghentikan
#ifdown-pptp

3.1. Tahap menyeting Konqueror.
Cara menyetting Konqueror adalah dengan membuka Konqueror kemudian klick
setting , configure pilih proxy , use proxy dan pilih manually kemudian kilck
setup ,masukan ip_proxy nya
Gambar 1.25. Tampilan Menyetting Konqueror
29
Kemudian tab pilih SOCKS pilih enable socks dan pilih auto detect
Gambar 1.26. Tampilan Memilih SOCKS enable socks dan auto detect
Untuk mozilla , caranya tinggal klick tools, options, advanced, network, setting,
manual configuration, kemudian masukan ip_proxy
Gambar 1.27. Tampilan Menyetting Mozilla
30

1.5. MODEL REFERENSI OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggamb arkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplika si di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing -
masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan
oleh gambar 2.1 (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah
proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai
langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada
berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection)
Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system.
Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk
berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Host B
Network
Network
Physical
Router
Network
Data Link
Physical
Router
Bit
Frame
Packet
TPDU
SPDU
PPDU
APDU
Nama unit yang
dipertukarkan
Internet subnet protocol
Communication subnet boundary
Application protocol
Presentation protocol
Session protocol
Transport protocol
Network layer host-router protocol
Data Link layer host-router protocol
Physical layer host-router protocol
Interface
Interface
7
6
5
4
3
2
1
Layer
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Host A
Gambar 1.28. Model Referensi OSI

Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi
ketujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi -fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protocol internasional.
31
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi -fungsi yang berbeda tidak
perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluan nya. Akan tetapi jumlah layer
juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak
menjadi sulit dipakai.
Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara
berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri
bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan
secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya.
Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah
layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun
standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer
telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
1.5.1 Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan
pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan
applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya,
pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi
yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang -kadang
digunakan untuk menunjuk ke beberapa l apisan atas dari lapisan lapisan yang lain
di model OSI.

Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data.
Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan
software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya
diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah
lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai
penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut
32
ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan -lapisan model
OSI.
Tabel 1.4 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
Application
Presentation
Session
Application Lapisan Atas
Transport
Network
Data Link
Physical
Data
Transport
Lapisan
Bawah

1.5.2 Protokol
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk
komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda
komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol
komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan
formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar
informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol
mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan -lapisan OSI. Sebuah
variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara
pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan,
dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link
dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam media
LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan
mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah
protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan
pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan adalah berbagai protokol dari
lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.
33

1.5.3 Lapisan-lapisan Model OSI
1.5.3.1 Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam peng iriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan
bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi
lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini
adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa
volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu
bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua
arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing -
masing pin? Secara umum masalah -masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah physical layer.
1.5.3.2 Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah
data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link
layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh pene rima. Karena physical
layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur
frame, maka tergantung pada data link layer -lah untuk membuat dan mengenali
batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit
khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola -pola bit ini bisa
ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa
pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas -batas frame.
Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini,
perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame
yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang -ulang bisa
menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila
34
acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah
hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah -masalah yang
disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan
beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan
dalam hal kualitas dan harganya.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga
sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses
pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme
pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah
ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali
pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terin tegrasi.
Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa
menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan
pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini
adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing
saling mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy
backing) telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.
Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link lay er.
Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai
bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer,
yang disebut medium access sublayer.
Masalah mengenai data link control akan diuraikan lebih detail lagi pada
bab tiga.
1.5.3.3 Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman
paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang
“dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal
percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik,
dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah
paket tergantung beban jaringan saat itu.
35
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak
paket, maka ada kemungkinan paket -paket tersebut tiba pada saat yang
bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas
pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada
network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti
menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap
pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi
batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.

Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapa t
menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan
oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan
lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena
ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga
dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua
masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan -jaringan yang berbeda
untuk saling terinterkoneksi.

1.5.3.4 Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data
ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di
sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara
efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer -layer bagian atas dari perubahan
teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang
berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila
koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat
membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi -bagi
pengiriman data ke sejumlah ja ringan untuk meningkatkan throughput. Di lain
pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport
36
layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang
sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabun gan ini tidak terlihat oleh
session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan
pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer
yang paling populer adalah saluran error -free point to point yang meneruskan
pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula
jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi
yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan -pesan ke
sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke
tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa
percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada
layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin -mesin lain
yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau
mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan
antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal
ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 1.28 .

Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu
channel, transport layer harus hati -hati dalam menetapkan dan memutuskan
koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga
suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan
siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur
arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri
host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan
memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer -layer lainnya).
Pengendalian aliran antara host dengan host be rbeda dengan pengendalian aliran
router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip -prinsip yang
sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
37
1.5.3.5 Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data
biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi -aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian
dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah
pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu
arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk
menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian
protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang
bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur
aktivitas ini, session layer menyediakan token -token yang dapat digilirkan. Hanya
pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat
terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke
mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua
crash yang dapat terjadi. Setelah masing -masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash,
hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

1.5.3.6 Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi -fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.
Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri
suatu masalah. Tidak seperti layer -layer di bawahnya yang hanya melakukan
38
pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer
memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan
pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling
bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item -item
tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan
floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih
sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya
dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan
Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan
sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki
presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan
dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding
standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data -
struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada
sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

1.5.3.7 Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya
terdapat ratusan jenis terminal yang tid ak kompatibel di seluruh dunia. Ambil
keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan
bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang
berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk
penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di data, adalah dengan
menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program -
program lainnya dapat ditulis agar saling ber sesuaian. Untuk menangani setiap
jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi
terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor
menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut h arus
mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut.
Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.

39
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang
satu dengan yang lainnya memiliki kon vensi penamaan yang berbeda, cara
menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari
sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk
mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupa kan
pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry,
directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan
khusus lainnya.

1.6. DASAR TCP/IP
1.6.1. Sejarah TCP/IP
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha
untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai
jaringan komputer yang terpisah, yang masing -masing jaringan tersebut
menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini
adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa
protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting
dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua
grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di
ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley
mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet
Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense
(DOD).
40
1.6.2. Arsitektur Protokol TCP/IP
Application Layer
Transport Layer
Internet Layer
Network Access Layer
Gambar 1.29. Layer pada TCP/IP
Dalam TCP/IP setiap data yang dilewatkan ke masing masing layer direduksi atau
ditambahkan suatu header kontrol. Setiap layer memperlakukan semua informasi
yang ia terima sebagai data dan ia menambahkan suatu header diawal informasi
tersebut ketika data ini akan dilewatkan pada layer dibawahnya. Penambahan
informasi pengiriman ini disebut enkapsulasi (encapsulation). Hal sebaliknya
berlaku ketika informasi ini bergerak dari jaringan ke layer teratas.
DATA
header
header
header
Application
Layer
Transport
Layer
Internet
Layer
Network Access
Layer
Gambar 1.30. Metoda encapsulasi pada TCP/IP
Berikut beberapa hal penting untuk setiap layer dalam model TCP/IP
Network Access layer
1. Merupakan layer terbawah dari hirarki protokol TCP/IP
2. Menyediakan sarana utk sistem utk mengirim data ke divais lain yang
terhubung ke network.
41
3. Mendefinisikan bagaimana menggunakan network untuk mentransmisikan
datagram.
4. Dibandingkan dengan model OSI, layer ini melingkupi tiga layer terbawah
dalam model OSI, yaitu Network, Data -link, dan Physical layer.
5. Fungsi lain yang ditangani pada level ini termasuk enkapsulasi datagram
kedalam frame yang ditransmisikan oleh jaringan dan konversi IP address
kedalam alamat yang cocok untuk jaringan fisik dimana datagram
ditransmisikan.
Internet layer
Internet Protocol (IP)
IP merupakan inti dari TCP/IP d an merupakan protokol terpenting dalam
Internet Layer. IP menyediakan pelayanan pengiriman paket elementer dimana
jaringan TCP/IP dibangun.
Fungsi Internet Protocol (IP)
1. Mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di
Internet
2. Mendefinisikan skema pengalamatan internet
3. Melewatkan data antara Network Access Layer dan Host to Host
Transport layer
4. Routing datagram ke remote host
5. Menjalankan fragmentasi dan penyusunan kembali datagram
IP merupakan protokol yang Connectionless (tidak memerluk an handshake),
tidak dilengkapi dengan error detection dan error recovery.
Internet Control Message Protocol
Sebuah bagian integral dari IP adalah ICMP. Protokol ini merupakan bagian
dari Internet layer dan menggunakan fasilitas pengiriman datagram IP unt uk
mengirim messagenya. ICMP mengirim messagenya yang berfungsi untuk
kontrol, melaporkan kesalahan, dan fungsi informasi:
1. Flow control
2. Mendeteksi tujuan yang tak mungkin dicapai (unreachable)
42
3. Melakukan perubahan arah jalur data
4. Memeriksa remote host
Transport layer
Dua protokol terpenting dalam layer ini adalah TCP(Transmission Control
Protocol) dan UDP (User datagram Protocol). TCP menyediakan pelayanan
pengiriman data yang andal dengan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke
ujung (end to end). Sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman
datagram yang connection less dan tanpa dilengkapi deteksi dan koreksi
kesalahan. Kedua protokol mengirimkan data antara layer aplikasi dan layer
internet. TCP merupakan protokol yang connection oriented (dan ha ndshake).
Application layer
Layer ini melingkupi semua proses yang menggunakan protokol transport layer
untuk mengirimkan data. Ada banyak protokol aplikasi, yang paling populer,
misalnya :
1. Telnet,network terminal protocol, menyediakan fasilitas remote lo gin
lewat jaringan
2. Ftp, file transfer protocol, digunakan untuk transfer file yang interaktif
3. Smtp, simple mail tranfer protocol yang bertugas untuk mengirimkan mail
Karena layer ini berhubungan langsung dengan servis yang ditawarkan pada
pemakai jaringan maka protokol protokol baru masih ditambahkan yang
memperkaya pelayanan pada user.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme